Pages

Jumat, 09 Desember 2011

Jelang Laga El clasico - Duel "Raja Tanpa Bola" dan "Penguasa Bola"


Duel klasik antara Real Madrid dan Barcelona akan memanaskan persaingan Liga Spanyol, akhir pekan ini. Ini akan menjadi duel antara "Raja Tanpa Bola" dan "Penguasa Bola" terbaik saat ini.

Julukan "Raja Tanpa Bola" pantas disematkan kepada "El Real". Semua tahu bahwa Pelatih Jose Mourinho sangat mahir memainkan taktik serangan balik. Ia maestro dalam sepak bola pragmatis, memancing kesalahan lawan, dan memanfaatkannya sebagai senjata untuk menyerang.

Sebutan "Penguasa Bola" layak disandang "El Barca" karena kegemaran mereka mendominasi pergerakan bola. Memainkan umpan-umpan pendek dengan pola sentuhan satu-dua adalah taktik paling jitu bagi Barca untuk membuat lawan frustrasi.

"Barca akan mendominasi el clasico, tetapi saya yakin itulah yang diinginkan oleh Madrid," kata Pelatih Ajax Frank de Boer setelah timnya ditekuk 0-3 oleh pasukan Madrid, Rabu (7/12/2011).

"Madrid lebih berbahaya ketika mereka tidak memegang bola karena mereka punya begitu banyak pemain yang dapat membuat sesuatu terjadi, membiarkan Anda menguasai bola, dan menyerang kesalahan Anda," ujar mantan pemain Barca itu sebagaimana dikutip El Pais.

Siapa bakal memenangi pertandingan itu? Sulit menjawabnya di luar lapangan. Yang pasti, permainan menikam dari belakang ala Madrid dan agresivitas Barca merupakan kombinasi permainan yang sangat mendebarkan.

Rekam jejak pertandingan selama tiga bulan terakhir ini membuat pasukan "Los Galacticos" berada pada euforia dan kemampuan terbaiknya. Selain sedang menguasai klasemen sementara Liga Spanyol, "Los Blancos" berhasil mempertahankan rekor tim dengan 15 kemenangan beruntun di semua kompetisi.

Formasi 4-2-3-1 plus bumbu agresitivas tim yang lebih baik telah membuat Iker Casillas dan kawan-kawan tampak begitu digdaya dalam permainan terakhir mereka. Kalau Mourinho mengadopsi 4-3-3 dengan mendorong Pepe ke tengah, formasi ini juga bisa merepotkan permainan "Blaugrana".

Sami Khedira dan Lassana Diarra bisa menjadi penjelajah kuat di kedua sisi lapangan. Adapun gelandang kreatif Mesut Oezil akan menjaga keseimbangan lini tengah. Cristiano Ronaldo, pemberi assist terbanyak di liga, Angel di Maria, dan Karim Benzema atau Gonzalo Higuain sudah tentu menempati urutan depan skuad ini.

Bagaimana dengan Barca? Juara bertahan ini juga tak kalah sangar. Hanya saja, kekalahan 0-1 dari Getafe pada jornada 13 sedikit mengganggu stabilitas tim asuhan Pep Guardiola itu. Namun, catatan tak pernah kalah yang dikantongi skuad Guardiola di Santiago Bernabeu bisa menjadi ancaman bagi tuan rumah.

Dalam hal taktik, Barca yang sudah nyaman menggunakan formasi 4-3-3 masih bisa mengubahnya menjadi 3-4-3. "Ketika saya melatih Real Madrid, kami memainkan tiga pemain di belakang pada semifinal Liga Champions (lawan Barcelona) dan berakhir dengan memenangi trofi Eropa yang kedelapan untuk klub," kata Pelatih Timnas Spanyol Vicente Del Bosque kepada Eurosport.

"Barcelona punya beberapa pilihan melawan Madrid dan Guardiola harus memilih salah satu yang menurutnya pas," tambahnya.

Guardiola tinggal memasang Sergio Busquets maju atau mundur untuk menentukan pola permainan di tengah. Di depan, pasangan David Villa dan Lionel Messi bisa dipasang bersama Pedro atau Alexis Sanchez sebagai penerobos barisan lawan.

Sumber : Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar